Situasi terkait pandemi COVID-19 yang cenderung berubah-ubah dan tidak dapat diprediksi secara pasti membuat seluruh bioskop di Indonesia harus ditutup untuk sementara waktu. Hal tersebut juga mempengaruhi jadawal pembukaan bioskop ini. Setelah tertunda selama beberapa bulan, akhirnya pada masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) transisi kedua di Jakarta, tepatnya pada tanggal 22 Oktober 2020, bioskop ini dibuka untuk umum.

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, bioskop ini juga dibuka dengan kapasitas pengunjung sebesar 25%. Cinepolis Kebayoran Park Mall sendiri tergolong kecil seperti kebanyakan bioskop Cinemaxx/Cinepolis generasi baru.Desain yang digunakan Cinépolis Kebayoran Park Mall juga sama dengan desain yang digunakan Cinemaxx generasi terakhir, yakni desain minimalis dan didominasi oleh warna putih abu-abu seperti gambar di bawah.

Foto di atas menggambarkan salah satu studio yang ada. Seperti biasa, speaker yang digunakan Cinepolis/Cinemaxx berasal dari JBL (entah seri berapa). Dari segi jumlah bangku, ukuran layar, desain studio, hingga teknologi yang digunakan, bioskop ini memang cenderung biasa saja bila dibandingkan dengan bioskop-bioskop lain di Jakarta. Tapi paling tidak bisa menjadi salah satu tempat pilihan untuk menonton film bagi warga sekitar Kebayoran.

Sedangkan foto di atas memperlihatkan ruang kaki atau legroom dan juga bangku bioskop Cinepolis Kebayoran Park Mall dari dekat. Untuk sementara waktu, bioskop ini menerapkan tarif flat untuk setiap hari, yakni Rp30.000. Ketika kondisi sudah membaik, kemungkinan besar HTM bioskop ini akan berkisar di angka Rp 30.000-Rp55.000. Harga ini cukup terjangkau dan tergolong sesuai dengan target pasar mal Kebayoran Park Mall yang sepertinya lebih menargetkan kelas menengah bawah.

Cinema 1: 68 seats

Cinema 2: 80 seats

Cinema 3: 80 seats

Cinema 4: 80 seats